Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku tak tahu menahu soal banyaknya massa yang hadir dalam acara 'Forum Untukmu Indonesia'.
Ia bercerita pihaknya bersama TNI dan Polri kewalahan menangani massa yang berdatangan sejak pagi.
"Panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang akan dihadirkan dan ternyata pada jam 11.15 WIB, berdasarkan hasil pemantauan dari Monas, massa yang sudah masuk kurang lebih 100.000-an," kata Mangara di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Menurut Mangara, massa dari berbagai daerah itu sudah kumpul sejak pagi. Mereka membawa kupon penukaran tiga jenis sembako.
Kekacauan terjadi lantaran panitia membagi sembako di tiga antrean terpisah.
"Sembakonya ada tiga macam, beras; minyak; mie instan; tapi pintu loket mengambil berbeda dan ini membuat ribet. Akhirnya saya, Kapolres, Dandim, dan Karoops sepakat memberhentikan sementara," ujar Mangara.
Saat pemberhentian sementara itu, pintu masuk Monas dari IRTI ditutup. Yang dibuka hanya gerbang depan Gedung Pertamina untuk mengeluarkan massa.
Pintu akhirnya kembali dibuka setelah antrean tertangani dan polisi mengawal pembagian sembako.
"Jumlah panitia tidak memdai, seprti yang bertugas bagi sembako dihadapkan jumlah massa yang antre memperoleh sembako sehingga kita mintakan pengawalan ketika itu," ujar Mangara.
Acara yang sedianya berlangsung hingga malam hari, dihentikan dan dibatasi selesai pada pukul 18.00 WIB karena massa sudah membeludak.
Mangara menegaskan, kemacetan yang terjadi akibat kendaraan massa parkir di jalan sekitar kawasan Monas, diakibatkan karena panitia tak memberi tahu jumlah massa yang akan datang.
"Jam 11.00-an sudah 100.000 lebih, coba bayangkan dengan kendaraan berapa? Sehingga jalan sekitar Medan Merdeka terkunci itu yang buat suasana hari Sabtu betul-betul crowded," beber Mangara.
Selain kemacetan parah, Mangara juga mengungkapkan, banyak massa yang pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit. Pihaknya saat ini masih memanggil panitia untuk klarifikasi. (ts)
COMMENTS